Nama Bayi Laki-Laki Dan Perempuan

Monday, November 9, 2009

Sahabat Nabi




Dengan membaca kisah para sahabat nabi, semoga lebih menggugah semangat kita untuk melaksanakan ibadah.

ENAM PULUH SAHABAT NABI

  1. MUSH'AB BIN UMAR : Duta Islam yang pertama.
  2. SALMAN AL-FARISI : Pencari kebenaran.
  3. ABU DZAR AL-GHIFARI : Tokoh gerakan hidup sederhana.
  4. BILAL BIN RABAH : Muadzin Rasulullah ... Lambang persamaan derajat manusia.
  5. ABDULLAH BIN UMAR : Tekun beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah.
  6. SA'AD BIN ABI WAQQASH : Singa yang menyembunyikan kukunya.
  7. SHUHAIB BIN SINAN : Abu Yahya yang selalu mendapat laba.
  8. MU'ADZ BIN JABAL : Cendekiawan Muslim yang palin tahu mana yang halal dan mana yang haram.
  9. MIQDAD BIN 'AMR : Pelopor barisan berkuda dan ahli filsafat.
  10. SA'ID BIN AMIR : Pemilik kebesaran di balik kesederhanaan.
  11. HAMZAH BIN ABDUL MUTHALIB : Singa Allah dan panglima syuhada.
  12. ABDULLAH BIN MAS'UD : Yang pertama kali mengumandangakn Al-Qur'an dengan suara merdu.
  13. HUDZAIFAH IBNUL YAMAN : Seteru kemunafikan - Kawan keterbukaan.
  14. 'AMMAR BIN YASIR : Seorang tokoh penghuni surga.
  15. 'UBAIDAH BIN SHAMIT : Tokoh yang gigih menentang penyelewengan.
  16. KHABBAB BIN ARATS : Guru besar dalam berkorban.
  17. ABU 'UBAIDAH IBNUL JARRAH : Orang kepercayaan ummat.
  18. UTSMAN BIN MAZH'UN : Yang pernah mengabaikan kesenangan hidup duniawi.
  19. ZAID BIN HARITSAH : Tak ada orang yang lebih dicintainya daripada Rasulullah.
  20. JA'FAR BIN ABU THALIB : Jasmani maupun perangainya mirip Rasulullah.
  21. ABDULLAH IBNU RAWAHAH : Yang bersemboyan : Wahai diri .... Jika kau tidak gugur di medan juang .... Kau tetap akan mati ... Walau di atas ranjang.
  22. KHALID IBNUL WALID : Ia selalu waspada, dan tidak membiarkan orang lengah dan alfa.
  23. QEIS BIN SA'AD BIN 'UBADAH : Kalau tidaklah karena Islam, maka ia lah ahli tipu muslihat Arab yang paling lihai.
  24. UMEIR BIN WAHAB : Jagoan Quraisy yang berbalik membela Islam yang gigih.
  25. ABU DARDA : Seorang budiman dan ahli hikmat yang luar biasa.
  26. ZAID IBNUL KHATTHAB : Rajawali pertempuran Yamamah.
  27. THALHAH BIN UBAIDILLAH : Pahlawan perang Uhud.
  28. ZUBAIR BIN AWWAM : Pembela Rasulullah s.a.w.
  29. KHUBAIB BIN 'ADI : Pahlawan yang syahid di kayu salib.
  30. UMEIR BIN SA'AD : Tokoh yang tak ada duanya.
  31. ZAID BIN TSABIT : Penghimpun Kitab Suci Al-Qur'an.
  32. KHALID BIN SA'ID BIN 'ASH : Anggota pasukan berani mati angkatan yang pertama.
  33. ABU AIYUB AL-ANSHARI : Pejuang di waktu senang ataupun susah.
  34. ABBAS BIN ABDUL MUTHALIB : Pengurus air minum untuk Kota Suci Mekah dan Madinah (Haramain).
  35. ABUHURAIRAH : Otaknya menjadi gudang perbendaharaan pada masa Wahyu.
  36. AL BARRA' BIN MALIK : Allah dan Surga.
  37. UTBAH BIN GHAZWAN : "Esok lusa akan kalian lihat Pejabat-pejabat Pemerintah yang lain daripadaku"
  38. TSABIT BIN QEIS : Juru bicara Rasulullah.
  39. USAID BIN HUDLAIR : Pahlawan hari Saqifah.
  40. ABDURRAHMAN BIN 'AUF : "Apa sebabnya anda menangis, Hai Abu Muhammad".
  41. ABU JABIR ABDULLAH BIN 'AMR BIN HARAM : Seorang yang dinaungi malaikat.
  42. AMR IBNUL JAMUH : "Dengan cacat pincangku ini, aku bertekad merebut surga".
  43. HABIB BIN ZAID : Lambang kecintaan dan pengurbanan.
  44. UBAI BIN KA'AB : "Selamat nagimu, hai Abu Munzir, atas ilmu yang kau capai".
  45. SA'ADZ BIN MU'ADZ : "Kebahagiaan bagimu, wahai Abu Amr".
  46. SA'AD BIN UBADAH : Pembawa bendera Anshar.
  47. USAMAH BIN ZAID : Kesayangan, putera dari kesayangan.
  48. ABDURRAHMAN BIN ABI BAKAR : Pahlawan sampai saat terakhir.
  49. ABDULLAH BIN 'AMR BIN 'ASH : Tekun beribadat dan bertaubat.
  50. ABU SUFYAN BIN HARITS : Habis gelap terbitlah terang.
  51. 'IMRAN BIN HUSHAIN : Menyerupai malaikat.
  52. SALAMAH BIN AL-AKWA : Pahlawan pasukan jalan kaki.
  53. ABDULLAH BIN ZUBEIR : Seorang tokoh dan syahid yang luar biasa.
  54. ABDULLAH BIN ABBAS : Kyai ummat ini.
  55. 'ABBAD BIN BISYIR : Selalu disertai cahaya Allah.
  56. SUHEIL BIN 'AMAR : Dari kumpulan orang yang dibebaskan, masuk golongan para pahlawan.
  57. ABU MUSA AL-ASY'ARI : Yang penting keikhlasan, kemudian terjadilah apa yang akan terjadi.
  58. THUFEIL BIN 'AMR AD-DAUSI : Suatu fithrah yang cerdas.
  59. 'AMR BIN 'ASH : Pembebas Mesir dari cengkeraman Romawi.
  60. SALIM MAULA ABU HUDZAIFAH : Sebaik-baik pemikul Al-Qur'an.

DAFTAR PUSTAKA

Khalid Muhammad Khalid, Karakteristik Perihidup 60 Sahabat Rasulullah yang disusun oleh dan telah dialihbahasakan oleh Mahyuddin Syaf, dkk, CV Penerbit Diponegoro, Bandung.

Thursday, November 5, 2009

MENGINGAT KEMATIAN




Manusia dalam bahaya

Sesungguhnya manusia senantiasa berada dalam keadaan rawan. Karena kematian senantiasa mengancamnya dari segala arah, bahkan kenyataannnya setiap detik ada orang yang meninggal. Baik karena bencana seperti banjir, longsor, gempa, atau karena konflik, kecelakaan, kejahatan, penyakit dan wabah, bahkan banyak di antara kita yang sehat wal'afiat, jauh dari wilayah konflik dan bencana serta hidup dengan aman sejahtera, namun mendadak meninggal.

Imam Bukhari meriwayatkan dalam kitab shahihnya, pasal hadits-hadits para nabi, bab kematian Nabi Musa u , dari Abu Hurairah t : " Malaikat maut diutus kepada Nabi Musa (dengan menyerupai manusia) membawa kabar kematian. Maka Nabi Musa menampar mukanya tepat pada matanya. Lalu malaikatpun kembali kepada Allah dan berkata: ya Robbi Engkau telah mengutusku kepada orang yang tidak menginginkan kematian. Allah menjawab: baiklah katakan pada Musa agar meletakan tangannya pada tubuh sapi dan katakan bahwa usianya akan ditambah sebanyak bulu sapi yang tertutup oleh telapak tangannya itu, 1 helai sama dengan 1 tahun. Seteleh pesan itu disampaikan Nabi Musa u berkata: ya Robbi setelah itu apa? Allah I menjawab: "setelah itu adalah kematian". Akhirnya Nabi Musapun berkata: kalau demikian halnya matikanlah saya sekarang".

Jadi masalahnya bukan bagaimana caranya kita menghindari kematian itu. Karena kematian itu pasti datang, baik ditunggu ataupun dilupakan, baik dalam keadaan genting ataupun aman, dalam keadaan senang atau sedih. Tapi masalahnya adalah bagaimana keadaan kita ketika kita sudah masuk ke alam barzakh (kubur) kemudian masuk ke alam Akhirat. Apakah kita akan masuk ke dalam golongan orang-orang mu'min atau sebaliknya masuk ke dalam golongan orang-orang berdosa dan kafir.

Dari Barra bin Azib (t), bahwa Rasulullah e bersabda dalam hadits yang panjang:

" Sesungguhnya hamba yang mu'min jika sudah dalam detik-detik meninggalkan dunia menuju Akherat, ia akan didatangi oleh serombongan Malaikat yang banyaknya sejauh mata memandang, wajah mereka bersinar laksana matahari, mereka membawa kain kafan dari Surga yang amat wangi. Lalu turunlah malaikat maut untuk mencabut ruhnya. Lalu dikeluarkanlah ruh itu dengan amat mudah seperti mengeluarkan setetes air dari mulut teko. Kemudian para malaikat pun segera mengambil ruh itu dan meletakkannya di atas kain kafan, maka tersebarlah aroma wewangian yang luar biasa. Lalu rombonganpun membawa ruh itu ke atas langit sampai bertemu dengan Allah I. Setiap malaikat langit yang berpapasan bertanya kepada mereka: Ruh siapakah gerangan yang harum ini? rombonganpun menjawab: ini adalah ruh fulan bin fulan dengan menyebut nama panggilannya yang paling bagus ketika ia di dunia. Lalu seluruh malaikat langitpun ikut mengiring ruh yang baik ini sampai bertemu dengan Rabbul Izzah. Ketika sampai, Allah I berfirman: tulislah hambaku ini ke dalam golongan orang-orang yang tinggal di Surga 'Illiyyin" (surga yang tinggi). Lalu rombongan-pun kembali ke bumi dan memasukan kembali ruh itu ke dalam jasadnya ketika ia sudah berada di lubang lahad …...

Adapun hamba yang kafir saat kematiannya tiba, datanglah rombongan malaikat yang bermuka hitam, banyaknya sejauh mata memandang, mereka membawa kain lap kumal dan berbau busuk. Lalu turunlah malaikat maut, mengumpulkan nyawanya dari seluruh anggota tubuh, lalu keluar dengan menarik ruhnya sekaligus seperti mencabut kawat berduri dari kapas yang basah,. Maka rombongan malaikatpun dengan kasar meletakan ruh itu ke atas kain busuk tadi sehingga tersebarlah bau busuk yang menyengat. Lalu rombonganpun membawa ruh tersebut ke atas langit. Setiap kali berpapasan dengan malaikat, malaikat itu menghindar sambil bertanya: ruh siapakah gerangan yang amat bau ini ? rombongan pun menjawab : ini adalah ruh si fulan bin fulan dengan menyebut namanya yang paling jelek waktu di dunia .Ketika sampai di langit pertama pintu pun di ketuk, namun malang malaikat penjaga langit tidak mengizinkannya untuk menghadap Rabbul Izzah.

Lalu Rasululah membaca ayat:

"Sesungguhnya orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan berlaku sombong terhadapnya tidak akan dibukakan bagi mereka pintu-pintu langit dan tidak akan masuk Syurga hingga seekor unta dapat melewati lubang jarum, dan demikianlah kami membalas orang-orang jahat" . (Surat Al-A'rof:40)


Maka rombonganpun melemparkan ruh itu dan menghempaskannya ke bawah dengan sekeras-kerasnya. Lalu Rasulullah membaca Firman Allah :""Dan barang siapa yang menyekutukan Allah maka sesungguhnya itu seperti dilemparkan dari atas langit sehingga disambar burung atau diterbangkan angin ke tempat yang dalam".(Surat Al-Haj:31). (Hadits riwayat Ahmad, Abu Daud dan Nasai).

Demikianlah perjalanan ruh setiap anak manusia setelah kematiannya. Hanya ada dua kemungkinan, menjadi ruh yang baik atau sebaliknya menjadi ruh yang buruk. Dan bagi orang yang mu'min kematian adalah merupakan 'bel istirahat' dari kepenatan kehidupan dunia. Sekarang ia beristirahat di alam barzah yang luas terbentang menunggu Hari Kiamat dengan tidur pulas sehingga tidak merasakan kejemuan menunggu.

Sementara ruh bagi orang yang kafir dan banyak dosa , maka kematiannya merupakan bagaikan 'sirine kebakaran'. Ia akan memulai hari-harinya dengan kesibukan-kesibukan menghadapi siksa Allah yang tidak pernah ada hentinya. Firman Allah I :

"Kepada mereka dinampakkan api Neraka setiap pagi dan petang. Dan pada hari Kiamat (diperintahkan kepada Malaikat): masukanlah Fir'aun dan pengikutnya ke dalam azab yang sangat keras". (Surat Al-Mu'min:46)

Mengingat Mati adalah obat mujarab

Banyaknya problema kehidupan yang kita hadapi, dan menumpuknya kewajiban yang kita pikul - sehingga seorang muslim merasakan benar apa yang dikatakan oleh seorang juru da'wah bahwa kewajiban itu lebih banyak dari waktu yang tersedia - Tentu akan membuat lelah fisik, penat pemikiran dan ruhiyah. Sehingga banyak yang merindukan adanya hari ke delapan dan ke sembilan.

Seseorang datang kepada Umar bin Khattab t lalu mengatakan: "tidakkah tuan beristirahat sejenak dari pekerjaan ini". Beliau menjawab: bukan di sini tempat beristirahat, tapi tempat istirahat kita adalah di Akhirat".
Tidak ada yang lebih ampuh nasehatnya daripada nasehat yang diberikan jenazah dan batu nisan, oleh karenanya menghadirkan gambaran keadaan kita ketika maut menjelang adalah perbuatan yang sangat utama bagi orang yang menjadikan akhirat sebagai tujuannya. Wallahu A'lam Bishshawab

Imran Rosadi, Lc.

Sunday, November 1, 2009

Bersyukur Atas Ilmu Menghormati Ibu




Semoga ini bermanfaat untuk anak2 kita, kelak dikemudian hari anak2 kitalah yang akan menjadi manusia yang sangat menghormati ibunya. Amin....

"Bersyukur Atas Ilmu Menghormati Ibu"

Dua puluh sembilan tahun yang lalu, seorang ibu melahirkan seorang anak yang nampak normal seperti anak yang baru lahir lainnya. Saat melihat perkembangan anak tersebut, ibu itu jadi khawatir karena anaknya belum bisa bicara sebagaimana anak lain yang seusianya. Lalu ibu itu berdiskusi dengan dua orang kakak dari anak itu, mengenai solusi apa yang bisa dilakukan agar anak kecil itu bisa cepat bicara.

Dua orang kakaknya yang masih berumur sekitar 3 tahun dan 5 tahun mempunyai inisiatif, yaitu setiap hari jum'at siang mereka menempatkan adiknya di atas meja yang dilewati oleh orang-orang yang baru pulang dari menyembah Tuhannya. Kedua kakaknya itu meminta pada setiap orang yang menurut hati mereka doanya dikabulkan oleh Tuhannya, lalu anak kecil yang berumur 3 tahun selalu berucap pada orang-orang yang dihampirinya "Kek, Kak, Pak, mohon do'a kan adikku agar bisa cepat bicara ".

Orang-orang yang diminta itu lalu menghampiri anak yang belum bisa bicara, dan mulutnya mulai berkomat-kamit serta meniupkan angin pada kepala anak kecil itu. Kejadian yang tidak biasa itu terus berlangsung berbulan-bulan, sampai anak kecil itu bisa bicara dengan hanya satu kata "mama". Saat mulai menginjak umur 6 tahun, teman-teman sepermainan anak itu mulai memasuki SD, namun anak itu ditolak oleh semua SD yang ada karena meskipun badannya seukuran dengan yang lainnya tapi umur anak itu masih 1 tahun dibawah teman-teman sepermainannya. Anak kecil itu menahan kesedihan yang dalam karena tak dapat menikmati apa yang dinikmati oleh teman-temannya.

Ibunya bisa merasakan kesedihan anak itu, lalu ibu dan bapak anak itu berusaha mencari SD yang bisa menerimanya, dan akhirnya menemukan sebuah SD yang masih kurang muridnya dikarenakan kualitas SD tersebut tidaklah sehebat SD disekitarnya sehingga orang enggan memasukan anaknya ke SD tersebut.

Anak kecil itu baru bisa membaca huruf A, B sampai Z saat menginjak kelas 2 SD. Rata-ratanya tidak pernah menginjak diatas angka 7 apalagi 8 sehingga rangkingnya di kelas selalu rangking di bawah 3 dari bawah. Ibunya sangat menyayangi anak itu walaupun menyadari kebodohan anaknya itu yang sangat jauh berbeda dengan saudara-saudaranya yang selalu mendapat rata-rata di atas 7 bahkan 8 serta rangkingnya selalu di bawah 3 dari atas.

Pada saat menginjak kelas 4 SD, anak itu di asramakan pada sebuahpesantren yang cukup terkenal di kota Bandung. Lamanya sekitar 2 bulan selama liburan sekolah SD saat itu. Pada saat di pesantren banyak sekali ilmu yang dijejali ke dalam otaknya, tapi tak satupun yang bisa diingat dan dipahami. Sehingga dia sering menjadi anak yang menggangu bagi proses belajar di pesantren itu. Dan anak itupun terus menerus dipindah-pindahkan dari satu kelas ke kelas yang dibawahnya secara periodik.

Pada saat semua anak-anak dengan jumlah ratusan yang ada di pesantren itu duduk bersama untuk mendengarkan nasihat dari seorang 'Buya' yang menjadi sesepuh di pesantren besar itu. Buya berkata "hai anak-anakku jika dirimu menghormati ibumu sehingga ibumu menjadi bahagia dengan kelakuan dirimu padanya, maka pahala yang didapatkan dirimu jauh lebih besar daripada pahala orang yang ibadah haji dengan ikhlas". Anak itu sangat bahagia karena dia mendapatkan sebuah ilmu yang sangat berharga baginya.

Setelah pendidikan di pesantren itu selesai, banyak dari teman-temannya yang menjadi pintar dalam berbagai ilmu agama, ada yang bisa menghapal surat-surat dari kitab suci, ada yang bisa menghapal do'a-do'a, ada yang hapal semua perkataan nabi tercinta dan banyak lagi teman-temannya yang menjadi sangat pintar dalam ilmu agama tersebut. Saat anak itu pulang ke rumah ibunya, dan ditanya oleh ibunya "ilmu apa yang dirimu dapatkan anakku", si anak menjawab dengan bahagia "saya hanya mempunyai satu ilmu yang akan ku ingat dan kulaksanakan selama hidupku, yaitu menghormati dan membuat hati bahagia 'mama'".

Sejak saat itu, pada saat dia keluar rumah si anak selalu mencium tangan ibunya dengan niat untuk menghormati dan membahagiakan ibunya. Ibunya selalu berkata "Anakku, semoga apa yang dirimu inginkan terkabulkan oleh Tuhan Semesta Alam", anak itu sering melakukannya saat keluar rumah walaupun hanya sekedar membeli sebuah permen.

Kemudian saat dia masuk kembali di sekolah SD nya, didalam hatinya hanya ada satu keinginan, yaitu mendapatkan nilai di buku sekolahnya di atas 7 walaupun menurut dirinya itu tidaklah mungkin dengan kemampuan otaknya yang sangat bodoh. Namun keajaiban terjadi, dia mendapatkan nilai yang diinginkannya ketika menginjak kelas 6 SD. Setelah mendapatkannya maka cita-citanya berganti yaitu ingin masuk SMP negeri.

Saat Nem SD dibagikan, anak itu memperoleh nilai yang sangat bagus menurut anak itu, namun sangat jelek menurut teman-teman yang lainnya. Tapi anak itu tetap bersyukur dengan nilai yang diluar dugaannya. Dia akhirnya masuk SMP dengan nilai terkecil dari SMP negeri itu adalah nilai Nem dirinya. Saat masuk SMP, cita-citanya berubah lagi yaitu ingin mencoba merasakan masuk rangking dibawah 3 dari atas. Akhirnya keinginannya terpenuhi pada saat kelas tiga SMP.

Kemudian cita-citanyapun berubah lagi yaitu ingin masuk SMA negeri di kota, lagi-lagi keinginannya terpenuhi dan dia memasuki SMA di kota dengan nilai Nem terendah adalah nilai Nem dirinya. Saat masuk SMA dia berubah lagi cita-citanya, dia ingin menjadi murid terbaik di sekolah itu. Akhirnya cita-citanya terpenuhi saat berada di kelas 3 SMA dan kemudian diapun bisa memasuki sekolah tinggi terkenal di Indonesia.

Suatu hari anak itu bertemu dengan teman-teman kecilnya, dan menanyakan sekolah tinggi yang digelutinya saat itu. Saat anak itu menjawab pertanyaan teman-teman kecilnya, mereka tidak percaya dan menganggap anak itu berbohong. Namun anak itu tidaklah marah karena dia sendiripun tidak percaya pada rizqi yang didapatinya, yang ia lakukan hanyalah bersyukur kepada Tuhannya dan lebih memperdalam mengenai "Ilmu Menghormati Ibu".

Saat memasuki sekolah tinggi, si anak itu tidaklah terlalu pintar dibanding teman-temannya yang sangat cerdas dan jenius. Tapi anehnya lagi hanya anak itu yang sering lolos mendapatkan beberapa beasiswa dengan nilai uang yang cukup besar, bahkan melebihi seluruh biaya sekolahnya saat itu. Teman-teman kuliahnya dan si anak itu heran dengan apa yang terjadi, namun sekali lagi yang dilakukan anak yang bodoh itu hanya bersyukur dan lebih memperdalam "Ilmu menghormati Ibu".
Setelah keluar dari sekolah tinggi yang cukup bergengsi itu, dia mulai kerja pada perusahaan dosennya. Pada saat mulai kerja di tempat itu, dia melihat seorang ibu yang merupakan adik dari bosnya yang nampak kesulitan membuat gambar untuk desertasinya. Si anak melihat ibu itu bagai melihat ibunya sendiri, dan dia mulai mengaplikasikan ilmu andalannya yaitu "Ilmu Menghormati Ibu". Anak itu membantunya dengan ikhlas, karena dia merasa ibu itu adalah ibunya sendiri. Anehnya lagi ibu itu akhirnya menjadi ibu daripacarnya yang baru dikenalnya.

Kemudian anak itu diterima di instansi pemerintah yang baru berdiri. Salah satu dari atasannya adalah seorang ibu, dia melihat atasannya bagaikan melihat ibunya dan lagi-lagi si anak itu mulai mengaplikasikan "Ilmu Menghormati Ibu". Akhirnya walaupun ibu itu tidak begitu disukai oleh teman-teman anak itu, tapi dia begitu sayang pada anak buahnya itu sehingga ke daerah manapun ibu itu pergi, dia selalu membawa anak yang selalu mengamalkan ilmunya tersebut.

Setelah 2 tahun, si anak itu lagi-lagi mendapatkan rizqi yaitu dia mendaftar beasiswa sekolah S2 bersama teman-teman di instansinya. Dari kemampuan bahasa inggrisnya si anak itu jauh dibawah teman-temannya yang sangat pintar dan sering menerjemahkan buku-buku bahasa inggris ke indonesia. Sekali lagi anehnya yang keterima hanya berdua, salah satunya si anak yang bodoh itu.

Saat mengikuti kursus di jakarta, pada hari pertama gabung bersama yang akan dikirim keluar negeri namun karena bodohnya dalam bahasa inggris, di hari kedua dia di pindah ke kelas yang di fokuskan untuk sekolah di dalam negeri. Anak itu awalnya kecewa, tapi akhirnya dia mensyukurinya karena dia merasa memang sangat bodoh. Dikelasnya yang baru banyak dari teman-temannya yang berusaha mati-matian untuk merubah tujuannya agar bisa sekolah keluar negeri.

Namun si anak itu hanyalah cukup mensyukuri apa yang didapatinya,pada saat selesai kursus itu, anehnya yang diputuskan oleh panitia untuk ke negeri kangguru dari kelas itu adalah anak itu beserta seorang sahabatnya yang sama-sama tidak berambisi ke negeri kangguru. Untuk mensyukurinya, anak itu mulai menerapkan kembali "Ilmu Menghormati Ibu", dia menelpon ibunya dan mengatakan bahwa selama dia di negeri kangguru semua gajihnya untuk ibunya .

Pacar anak itu mengharapkan untuk menikah terlebih dahulu, si anak dalam hatinya gembira dan mengiyakan juga namun ada satu hal yang mengganjal dalam hatinya, yaitu dia sudah menjanjikan gajinya untuk ibunya. Anak itu bingung menjawab ya, sebelum ada solusi dari kebimbangan hatinya. Namun pada saat bertemu ibunya tanpa keluar satu patah katapun dari anak itu, ibunya seakan mengerti dan paham akan kegelisahan anak itu dan berkata "Anakku, mama ucapkan banyak terima kasih atas niat baikmu, namun gajihnya biarlah disimpan untuk bekalmu nanti".

Mendengar ucapan ibunya, anak itu merasa lega dan mulai mengatakan niatnya untuk mempersunting pacarnya. Dan akhirnya pernikahanpun terlaksana. Sebelum berangkat ke negeri kangguru, anak itu berpesan pada istrinya agar meneruskan dan menerapkan ilmu yang hanya ada satu di otaknya yaitu "ilmu menghormati ibu", setelah istrinya mengiyakan barulah anak itu berangkat dengan hati yang tenang.

Pada saat di negeri kangguru, anak itu dikursuskan terlebih dahulu bersama teman-temannya yang sangat bagus dalam berbahasa inggris. Setiap ujian si anak itu selalu dapat nilai terbawah, namun anak itu tidaklah kecewa karena dia menyadari akan kebodohannya, yang dia lakukan hanyalah bersukur dan terus menerapkan "Ilmu Menghormati Ibu" dimana dia tiap minggu selalu menelpon ibunya, juga menelpon istrinya yang diakhiri dengan nasehat agar slalu menerapkan"Ilmu Menghormati Ibu"

Pada saat kursus hampir mendekati selesai, anehnya lagi si anak mendapatkan nilai yang bagus. Dan lebih aneh lagi anak itu mendapatkan penghargaan bersama salah seorang yang telah diberkahi Tuhan dalam menghapal semua firmanNya. Teman-teman dan Anak itu sungguh bingung, padahal anak itu anak yang paling bodoh tapi bisa mendapatkan penghargaan bersama anak yang paling pintar. Yang dia lakukan hanya bersyukur karena penghargaan itu diluar kemampuan otaknya yang bodoh. Anak itu tidaklah merasa dirinya pintar dikarenakan mendapatkan penghargaan tersebut. Dia hanya terus bersyukur dan lebih memperdalam "Ilmu Menghormati Ibu".

Anak itu dari kecil sampai saat ini sering bermimpi dalam tidurnya dengan mimpi yang aneh-aneh, dulu waktu kecil pernah bermimpi menemukan uang dan besoknya memang menemukan uang. Dulu dia bermimpi rumahnya bertingkat serta ada mobil kijang yang berwarna biru, dan anehnya lagi itu terjadi saat dia masuk SMA. Anak itupun pernah bermimpi bertemu dan ngobrol dengan presiden Soekarno, Habibie, Gusdur, SBY, bahkan presiden Cina, Jerman, dan Amerika. Tapi anak itu merasa bahwa itu hanya mimpi dan mimpi adalah bunga tidur.

Setelah dia sering merenung mengenai negerinya, si anak kecil itu mempunyai cita-cita yang sangat tidak mungkin bagi otaknya yang sangat bodoh. Dia bercita-cita ingin jadi presiden di negerinya. Dia ingin menerapkan ilmunya yang hanya satu di otaknya, yaitu "Ilmu Menghormati Ibu". Dia ingin membahagiakan hati ibunya serta semua wanita penduduk indonesia, walaupun wanita itu masih kecil tapi dia adalah calon seorang ibu.

Anak itu berharap bahwa dengan membahagiakan semua ibu dan calon ibu, maka akan membuat effek ekonomi yang baik. Karena saat ibu dan calon ibu itu bahagia maka suaminya, anak laki-lakinya, ayahnya, saudara laki-lakinya dan semua warga indonesia akan menjadi ikut bahagia juga.Tapi itu hanyalah sebuah cita-cita yang tidak mungkin menurut otak manusia umumnya. Karena ilmu anak itu hanya bisa mensyukuri telah mendapatkan satu ilmu, yaitu "Ilmu Menghormati Ibu".

Lalu anak itu membaca kitab sucinya,

Q.S Al An'aam (6) ayat 53:

'Dan demikianlah telah Kami uji sebagian mereka (orang-orang yang kaya) dengan sebahagian mereka (orang-orang miskin), supaya (orang-orang yang kaya itu) berkata: "Orang-orang semacam inikah di antara kita yang diberi anugerah oleh Allah kepada mereka?" (Allah berfirman): "Tidakkah Allah lebih mengetahui tentang orang-orang yang bersyukur (kepada-Nya)?" '

Q.S. Al Hajj (22) ayat 38:
"Sesungguhnya Allah membela orang-orang yang telah beriman. Sesungguhnya Allah tidak menyukai tiap-tiap orang yang berkhianat lagi mengingkari ni'mat"

Anak itu membaca kitab suci ini, dia semakin bersujud dan bersyukur atas ilmunya yang hanya satu yang akan selalu diingat dan diamalkan selama hidupnya, yaitu "Ilmu Menghormati Ibu"