Nama Bayi Laki-Laki Dan Perempuan

Thursday, August 27, 2009

Berolahraga Saat Puasa




Dapat saran untuk "cuti" latihan di bulan suci ini? Tak perlu dituruti. Kita masih tetap boleh latihan, kok. Pilih olah fisik ringan yang disesuaikan dengan terbatasnya cadangan energi selama menjalani bulan suci. Karena salah satu fungsi puasa adalah detoksifikasi sederhana, olahraga memainkan peran penting sehingga sirkulasi darah serta fungsi kelenjar getah bening prima. Ini diperlukan untuk membantu proses pengeluaran racun dari tubuh.

Bagaimana melakukannya?

Tubuh punya persediaan energi serta air yang terbatas saat puasa. Selain digunakan untuk keperluan eksternal (berinteraksi dengan dunia luar), persediaan tadi juga penting untuk menjalankan fungsi tubuh itu sendiri. Cari olahraga yang bersifat sederhana serta tidak terlalu menghabiskan cadangan energi maupun air dalam tubuh.

Aktivitas fisik low impact seperti yoga, Pilates, dan body balance, adalah pilihan tepat. Lakukan setiap gerakan dengan penuh konsentrasi serta hindari godaan bergerak dengan cepat demi memperbanyak keringat. Jangan termakan mitos menurunkan berat badan dengan menguras cadangan air tubuh. Di samping tidak akan bertahan lama, metode ini berbahaya bagi kesehatan secara keseluruhan, terutama saat dilakukan pada masa puasa.

Pilihan waktu

Setelah sahur dan shalat subuh, bisa jadi ada waktu luang yang menggoda kita untuk berolahraga. Namun hal ini tidak disarankan. Saat 30 menit hingga 2 jam menjelang berbuka adalah momen ideal untuk berolahraga, bergantung terhadap daya tahan tubuh kita.

Usahakan agar dalam waktu tersebut semua bentuk latihan yang diperlukan tubuh telah tercakup dengan merata. Namun bila sulit, kita bisa mengorbankan bentuk latihan pembentukan otot memakai beban. Yakinkan Anda bahwa waktu yang cukup singkat tadi telah cukup untuk melatih fungsi kardiovaskular, pernafasan, serta pemeliharaan otot.

Pasokan nutrisi

Memilih makanan serta minuman yang tepat selama bulan Ramadhan juga menuntut trik-trik tersendiri. Dengan begitu, kegiatan olahraga selama puasa bisa kita jalani dengan baik. Karena waktu pengisian bahan bakar terbatas, pilihlah makanan yang tergolong ringan saat sarapan sahur. Hindari makan banyak-banyak, dengan berpegang pada analogi layaknya orang mengisi tangki bensin untuk kendaraan yang hendak menempuh perjalanan jauh. Ingat, lambung Anda bekerja dengan sistem yang berbeda.

Pilihlah varian makanan yang kaya serat untuk meringankan kerja pencernaan, serta mampu memberikan sumbangan kalori yang cukup untuk memberi Anda tenaga hingga waktu berbuka. Jangan lupa minum air dalam jumlah yang cukup.

Kecuali Anda seorang penganut diet protein tinggi, lupakan niat untuk meningkatkan asupan protein berat demi membantu pembentukan otot seperti yang Anda lakukan sehari-hari saat sedang tidak berpuasa. Protein berat, terutama yang berasal dari hewan, membuat kerja pencernaan menjadi sangat berat serta menghambat proses detoksifikasi yang diharapkan terjadi saat puasa.

Berbuka

Selepas berolahraga, awali acara berbuka puasa Anda dengan segelas air bersuhu sejuk. Nikmati satu atau dua gelas mengalir dalam kerongkongan untuk membantu tubuh menormalkan sistem kerjanya. Makanlah snack ringan atau buah manis sarat kandungan air untuk memberikan sedikit energi. Jangan termakan doktrin "makanlah yang manis" sebagai alasan untuk mengonsumsi makanan bergula tinggi dalam jumlah banyak. Atau pun dengan alasan untuk mengembalikan energi. Satu-dua butir kurma atau sesendok madu murni dicampur ke dalam minuman adalah contoh ideal.

Jadikan waktu makan malam sebagai momen untuk memberikan porsi makan yang "cukup" bagi tubuh, yang akan menjadi "bahan bakar" saat melanjutkan aktivitas. Jauhi kebiasaan buruk untuk "balas dendam" saat berbuka. Selain tentunya mengganggu manfaat positif puasa, penimbunan lemak ekstra sangat umum terjadi akibat usaha makan sebanyak-banyaknya saat waktunya tiba. Selamat berpuasa.

Narasumber: Erikar Lebang, praktisi yoga, mendalami Iyengar Yoga pada IYCA Iyengar Yoga Centre of Amsterdam, Belanda.

Sumber : www.kompas.com